Setelah seharian bekerja, aku kembali ke rumah untuk mencari saudara tiriku, seorang kecantikan Latina yang menawan, bersantai di kamar tamu kami.Sosoknya yang memikat selalu menjadi sumber godaan bagiku, dan sepertinya dia mengisyaratkan sesuatu yang lebih.Saat kami menuju ke kamar mandi, udara menjadi kental dengan antisipasi.Dengan main-main dia menggodaku, jari-jarinya menjelajahi hasratku yang mengeras.Terkena oleh nafsu, aku tidak bisa menahan lebih lama lagi.Di tempat perlindungan shower pribadi kami, dengan penuh semangat dia menebarkan dirinya untukku, menampakkan memeknya yang lezat.Pemandangan itu cukup untuk menyalakan gairahku lebih jauh lagi.Kuambil dari belakang tubuhnya yang melengkung, kupandangi tubuhnya yang melotot di dalam kamarnya.Kucabuti air mani kami berdua dengan nafas terengah-engah, nafas kami yang tak tertahankan, nafas kami berdua tersengal.Tak dapat ditahan lagi, nafas kami tersengal-sengal, nafas kami terengah tanpa beban.