Aku sudah kebelet banget nih aksinya, dan memekku yang malang ini berhari-hari terasa pegal.Untungnya, teman sekamarku selalu down untuk membantuku keluar.Dia seorang yang total menggoda, selalu mengolok-olokku ketika aku mencoba untuk sedikit privacy.Kali ini, dia memutuskan untuk ikutan menikmati.Dia duduk di sebelahku, menyaksikan saat aku perlahan-lahan bekerja menerobos memekku yg basah dan horny.Matanya terpaku pada setiap gerakanku, nafasnya memburu saat aku menyentuh diriku sendiri.Aku bisa melihat hasrat di matanya, dan aku tahu dia menginginkan bagian dari aksi itu.Tapi aku tidak mau berbagi.Aku terus memuaskan diriku sendiri, jari-jariku bergerak semakin cepat sampai aku mencapai klimaks yg dahsyat di dalam memeknya.Semuanya hilang karena keinginanku sendiri, aku tidak peduli dengan masalah itu.