Setelah hari yang panjang dan melelahkan, pemuda itu tak urung ingin ditemani.Sekembalinya ke rumah, ia bertemu dengan pemandangan saudara tiri perempuannya yang cantik sedang bersantai di sofa, kecantikannya terpancar melalui ruangan.Dapat mengatasi hasrat, ia mendekatinya, niatnya jelas.Meskipun ragu-ragu awalnya, ia akhirnya menyerah pada kemajuannya, menyerah pada daya tarik sentuhannya yang tak tertahankan.Yang terjadi selanjutnya adalah pertemuan yang penuh gairah, dipenuhi dengan desahan yang intens dan aroma birahi yang memabukkan.Ketika tubuh mereka saling bertaut, mereka kehilangan diri dalam kegembiraan tarian intim mereka, penghambaan tubuh mereka di samping patungnya.Pemandangan sempurna, tubuh mereka terhempas sempurna, masing-masing terhempas dengan testis, cukup untuk memberinya kenikmatan padanya, tubuh mereka berdua terbaring tanpa beban tanpa beban, hanya suara nafas terengah-engah, tak terbaring di sana.